Ticker

6/random/ticker-posts

Balai Adat dan Budaya Tidung

 

Dua destinasi wisata budaya berupa rumah adat di Kota Tarakan adalah Balai Adat dan Budaya Tidung, serta Baloy Adat Mayo. Keduanya menawarkan daya tarik yang sama bagi wisatawan domestik maupun mancanegara, terutama bagi para pengagum sejarah, kebudayaan dan arsitektur.

Terdapat lima bangunan dalam satu kompleks ini. Baloy Unod (rumah tengah) adalah bangunan utama yang terletak di tengah-tengah. Berdasarkan filosofi Suku Tidung, Baloy Unod adalah ruang yang pertama kali dibangun ketika membuat rumah.

Baloy Unod berfungsi sebagai ruang utama, ruang makan, dapur, sekaligus tempat berkumpul seluruh anggota keluarga. Di dalam Baloy Unod dipajang pernak-pernik seserahan yang biasa digunakan dalam upacara pernikahan Suku Tidung.

Ada juga meja panjang beserta kursi kayu yang digunakan untuk menerima tamu. Sementara, empat bangunan lainnya, Baloy Yampo (rumah raja), Baloy Delaki (rumah lelaki), Baloy Denandu (rumah perempuan) dan Baloy Rung (balairung), mengarah ke Baloy Unod. Semua bangunan terhubung satu sama lain.

Jika dinding ruang Baloy Rung dibuka akan menjadi Baloy Mayo (rumah besar) yang bisa digunakan untuk menggelar acara adat atau musyawarah besar. Adapun Baloy Mayo Adat Tidung, terletak sekira 10 km dari Balai Adat dan Budaya Tidung.


Lokasinya lebih dekat dengan Bandar Udara Internasional Juwata Tarakan. Balai Adat dan Budaya Tidung berda di Jalan Sei Sesayap, Kelurahan Kampung Enam, Tarakan Timur. Rumah adat ini dibangun oleh H. Mochtar Basry Idris selaku kepala adat Suku Tidung pada 2004. Kemudian, pada 2006 Baloy Mayo diresmikan Gubernur Kalimantan Timur.

Baloy Mayo berbentuk rumah panggung dengan bahan utama kayu ulin. Di dalam bangunan utama, terdapat empat ruangan yang dikenal dengan sebutan ‘ambir’ yang masing-masing memiliki fungsi berbeda.

Ambir kiri (alad kait) adalah tempat untuk menerima masyarakat yang mengadukan perkara atau masalah adat. Ambir tengah (lamin bantong) merupakan tempat pemuka adat bersidang untuk memutuskan perkara adat. Amir kanan (alad kemagot) difungsikan sebagai tempat beristirahat usai penyelenggaraan perkaraadat. Terakhir lamin dalom yang merupakan singgasana Kepala Adat Besar Dayak Tidung. Baloy Mayo berada di Karang Anyar Pantai, Tarakan Bararat, Kota Tarakan.



Posting Komentar

0 Komentar